Jalan raya memang milik bersama. Pejalan kaki, sepeda, angkutan umum, hingga sepeda motor punya hak yang sebanding. Hanya, di masyarakat kita seolah ada rahasia umum mengenai “permusuhan terselubung”
di jalan raya, terutama antara pengendara mobil dan pengendara sepeda motor (bikers). Mengenali mereka juga makin terasa penting karena dari tahun ke tahun jumlahnya juga semakin meningkat.
Dari pada memandang negatif atau bahkan bersikap memusuhi pengendara sepeda motor, lebih baik kita mengenal karakter dan gaya mereka saat mengendarai sepeda motor. Sebab, tidak semua pengendara sepeda motor ugal-ugalan. Bahkan sekarang ini banyak juga klub sepeda motor yang rutin mengedukasi para anggota agar berkendara yang aman. Kedua, dalam kacamata defensive driving, pendekatan ini jauh lebih aman dan mencegah kita terlibat atau menjadi korban kecelakaan.
Berikut ini beberapa karakter umum bikers ugal-ugalan yang perlu kita ketahui:
1. Belok kiri atau kanan hanya dengan menoleh. Tidak sedikit pengendara sepeda motor yang tidak mengandalkan kaca spion untuk mengetahui kondisi jalan di sekitarnya. Bukan hanya karena ukuran kaca spion sepeda motor yang kecil, bahkan untuk kelincahan mereka di ruang yang sempit, kaca spion seringkali dengan sengaja mereka copot. Untuk mengetahui ada tidaknya kendaraan di sekitar, biasanya mereka langsung menoleh ke kiri dan ke kanan. Nah, kita dapat mengantisipasi jalur yang akan mereka ambil dengan melihat ke arah mana kepala (helm) mereka menoleh.
2. Selalu memanfaatkan ruang yang terbuka untuk mereka lalui. Kasus senggolan dengan sepeda motor juga seringkali terjadi saat kita hendak mutar balik melintasi U turn. Bukan tak mungkin sepeda motor yang semula berada di belakang, tanpa sepengetahuan kita yang sedang menunggu jalur aman di seberang jalan, tiba-tiba sudah berada di samping kanan kita. Karena itu, tetaplah tengok sebelah kanan lagi ketika akan melintas.
3. Berusaha antri di posisi paling depan. Ini biasa terjadi di persimpangan jalan, saat traffic light berwarna merah. Dengan ukurannya yang lebih ramping dan berusaha memanfaatkan ruang-ruang yang tersedia, pengendara sepeda motor pada umumnya akan berusaha tetap menjalankan motornya agar bisa di posisi paling depan. Karena itu, ada dua pilihan: beri ruang untuk mereka lewat agar mobil tidak tergores, atau jika terpaksa tutup saja akses agar mereka tidak mencoba melewati.
4. Manuver mendadak di tengah jalan. Berbeda dengan reaksi pengendara mobil yang biasanya lebih memilih tetap di jalur sambil melambatkan laju kendaraan, karena pertimbangan body sepeda motor yang lebih ramping, bikers biasanya lebih memilih bermanuver jika mendadak melintasi jalan rusak (misalnya, lubang). Karena itu, hati-hati jika berkendara di samping mereka. Lebih baik beri jarak aman agar tidak terjadi kecelakaan saat mereka bermanuver.
5. Rasa bangga saat beriring-iringan dalam komunitasnya. Bila kebetulan bertemu dengan iring-iringan (konvoi) klub sepeda motor, jangan panik atau emosi. Akan lebih baik jika kita membiarkan mereka berlalu mendahului kita.
Sumber: