Ini yang akan Terjadi Jika Mobil Ditinggalkan Lebih dari Sebulan – Cerita Keluarga Kusmajadi keliling Indonesia berlanjut di Sulawesi dan Kalimantan. Terdiri dari Abah Dodi Kusmajadi, Ambu Melati, Abang Hakim dan Ade Nara Sabiya, mereka tiba di Tentena, Poso, Sulawesi Tengah pada Rabu petang, 8 Januari 2020.
Ini yang akan Terjadi Jika Mobil Ditinggalkan Lebih dari Sebulan
Si Moti, motorhome Keluarga Kusmajadi telah sebulan lebih diparkir di rumah sang kawan, Herry Melumpi, di Tentena, Poso, Sulawesi Tengah. Karena urusan keluarga, mobil itu dititipkan karena mereka harus pulang ke Jawa pada akhir November 2019 lalu,
Begitu Keluarga Kusmajadi tiba di Tentena, si Moti tampak bersih. Di dalam mobil juga rapih dan bersih, tidak tercium bau apa pun. Padahal, si Moti ditinggalkan sebulan lebih.
“Yang pertama kali dilakukan Abah adalah mengecek mesin. Caranya menghubungkan kembali kabel aki yang dicopot sebelum kami pergi. Tujuan dicopot adalah menjaga listrik di aki tidak habis. Caranya kabel negatif di salah satu aki (Moti punya dua aki 12 volt yang dipasang seri), dicopot,” cerita diary Keluarga Kusmajadi, kepada detikcom, Jumat (10/1/2020).
Namun, begitu distarter, disebut mesin si Moti tidak hidup.
“Usut punya usut, kabel yang dicopot ternyata seharusnya dilakukan di kedua aki, tidak hanya satu aki saja. Sebab, salah satu aki tersebut ternyata masih terhubung dengan alarm serta tape mobil. Alarm inilah yang menghabiskan listrik di salah satu aki. Dan, wajar jika mesin si Moti tidak bisa hidup karena listrik yang tersedia hanya 12 volt, bukan 24 volt,” lanjutnya.
“Alhamdulillah, persoalan ini bisa segera diselesaikan karena kami membawa aki cadangan yang dipinjamkan Shop and Drive Pondok Cabe. Mereka bersedia meminjamkan karena masalah aki ini pernah terjadi juga ketika kami akan melakukan perjalanan ke Sulawesi dan Kalimantan pada Oktober 2019 silam,” tulisnya lagi.
Bagi yang belum tahu, indikator aki yang habis listriknya terlihat putih. Sedangkan aki yang masih bagus, indikatornya berwarna biru. Truk petualang tersebut pun mendapat aki yang baru.
“Setelah dihangatkan mesinnya, kami mulai mengecek bagian lainnya. Air dari toren segera dikeluarkan. Biasanya berbau kalau terlalu lama disimpan di jaringan sistem air si Moti. Penyebabnya mungkin karena kepanasan di selang pipa. Namun, Alhamdulilah pada saat itu air bersih di si Moti tidak berbau sama sekali sehingga tidak banyak air yang harus dibuang,” ceritanya.
Baca Juga : Power Bank Tertinggal Mengakibatkan Mobil Terbakar
Untuk diketahui, toren di motorhome Keluarga Kusmajadi bisa menampung 200 liter air bersih. Klaimnya bisa digunakan 3 kali mandi seluruh anggota keluarga.
Pengecekan selanjutnya adalah tekanan angin ban. Tekanan angin ban kiri belakang menjadi fokus karena beban di bagian tersebut lumayan berat.
“Di tempat ini tersimpan empat baterei penyimpan energi dari solar panel. Total beratnya bisa puluhan kilogram. Biasanya ban kiri belakang selalu kurang angin jika tidak berjalan cukup lama. Dan, betul saja, ketika dicek di tukang ban, tekanan anginnya sekitar 70 psi, padahal ban ini biasanya diisi hingga 100 psi”.
“Setelah tiga hal di atas dicek, Keluarga Kusmajadi mulai melanjutkan perjalanannya ke Kota Poso. Jaraknya sekitar 50 kilometer dari Tentena, yang bisa ditempuh 1 jam. Dan selama perjalanan, alhamdulilah si Moti berjalan dengan baik. Salam!”
Sumber: Detikcom