Selain mengurangi kecepatan, memeriksa kondisi ban, mengatur jarak aman, sebagai pengendara saat nyetir di bawah guyuran hujan lebat kita juga harus mengaktifkan lampu kabut (fog lamp). Tujuannya, agar
pengendara lain mengetahui posisi mobil kita. Saat hujan lebat, jarak pandang bisa terganggu, baik karena titik-titik air yang jatuh di kaca depan maupun karena kabut. Dengan lampu yang cahayanya berwarna kuning ini, minimal pengendara lain tahu keberadaan mobil kita.
Nah, bicara tentang lampu dan berkendara saat sering turun hujan, sekarang ini cukup banyak pengendara yang mengganti bohlam lampu besar standar mobilnya dengan bohlam yang dampaknya tampak lebih keren. Disebut keren, karena cahayanya memang lebih terang dan warnanya putih kebiru-biruan.
Pada kondisi jalan biasa, sinarnya yang terang seperti itu pasti akan sangat membantu. Tetapi, efek kurang baiknya akan terasa pada saat hujan atau cuaca berkabut. Sebab, lampu ini malah akan membuat pandangan mata pengendara terbatas, karena sinar putih yang dihasilkan tidak bisa menembus kabut atau gelap yang disertai hujan. Beda sekali dengan lampu yang sinarnya berwarna kekuning-kuningan seperti lampu mobil pada umumnya.
Karena itu, kami sarankan untuk memeriksa lampu-lampu mobil. Barangkali sempat menggunakan bohlam atau lampu yang kurang pas untuk berkendara di saat musim hujan seperti sekarang.
Selain itu, perhatikan juga pengaturan jatuhnya sinar. Posisinya harus mengarah ke jalan, bukan lurus ke depan. Sebab, posisi yang keliru (misalnya, mengarah ke mata pengendara dari arah berlawanan) akan kurang baik bagi keselamatan berkendara.
Sumber: