Ciri Montir Nakal yang Suka Ketok Harga – Sahabat Otomotif Bandung, ketika masuk musim liburan, mobil pasti menjadi kendaraan utama yang digunakan untuk perjalanan jauh. Untuk mendapatkan kondisi yang prima, mobil pun harus dirawat dengan melakukan servis di bengkel.
Ciri Montir Nakal yang Suka Ketok Harga
Alih-alih ingin mengembalikan kondisi mobil namun kantong makin tekor karena ulah montir nakal. Jika pemilik mobil punya pengetahuan soal mesin, ulah montir bengkel mungkin bisa dihindari.
Namun, tidak bagi pemilik mobil yang awam soal mesin. Maka dari itu perlu mengetahui tanda-tanda montir nakal yang sedang beraksi.
Head Product Improvement/EDER Dept Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor Bambang Supriyadi menyarankan agar pemilik mobil memiliki montir yang sudah terpercaya, apalagi jika sudah bergabung dengan komunitas biasanya nama bengkel bisa diketahui dari mulut ke mulut.
“Kenal dengan montir atau teknisi yang terpercaya sehingga dapat melakukan perbaikan atau penggantian dengan tepat,” kata Bambang saat dihubungi detikcom, Selasa (31/12/2019). Ia mengungkapkan ada beberapa ciri montir nakal sedang beraksi mengerjai pelanggan.
“Kenali atau pahami kondisi mobil apakah terasa ada yang berbeda atau bermasalah, baik secara fungsi atau feeling,” ungkap Bambang.
Pertama montir mengatakan rusak namun tidak sesuai dengan keluhan yang dirasakan pemilik mobil. Dan menjelaskan risiko kerusakan mobil secara berlebihan.
“Kondisi mobil tidak rusak namun dibilang rusak contoh yang populer adalah saat turunan dibilang ada asap remnya masalah padahal belum tentu, bahkan ada yang ekstrem montir/orang tersebut menyemprotkan oli atau cairan semisalnya supaya terlihat berasap ekstrem,” kata Bambang.
Baca Juga : Bejek Gas Sebelum Matikan Mesin Mobil, Ada Manfaatnya?
Lebih lanjut, montir nakal mengganti seenaknya spare part mobil tanpa meminta izin pemilik mobil. Bila dirasa demikian, pemilik mobil perlu menegur montir tersebut.
Terakhir yang lebih parah, montir nakal terkadang menawarkan harga part asli lebih murah dari pasaran. Patut dicurigai sebab dikhawatirkan konsumen tertipu karena malah menggunakan part palsu.
“Kondisi mobil memang rusak perlu dilakukan perbaikan atau penggantian parts namun yang diganti tidak sesuai yang disampaikan, misalkan ganti release bearing diganti parts genuine dengan harga tertentu namun parts yang dipasang parts imitasi atau kw,” ungkap Bambang.
Ia menyarankan agar terhindar dari ketok harga, pemilik mobil yang awam dan tidak memiliki montir kenalan tetap melakukan perawatan di bengkel resmi.
“Kenal dengan montir atau teknisi yang terpercaya sehingga dapat melakukan perbaikan atau penggantian dengan tepat,” kata Bambang.
sumber : detikOto