Indonesia kini boleh berbangga nih. Selain kerap dipilih sebagai basis produksi oleh banyak produsen otomotif, Indonesia bakal memiliki tempat pengujian mobil, bahkan Indonesia juga bakal punya tempat uji tabrak.
Dari siaran resmi yang diterima detikOto, Konsorsium Indonesia International Automotive Proving Ground (IIAPG) sebagai pemenang tender proyek fasilitas uji kelayakan kendaraan (proving ground) berstandar internasional.
IIAPG ini menggunakan skema Kerja Sama Pemerintah Badan Usaha (KPBU), pembangunan infrastruktur ini mempunyai arti strategis bagi peningkatan kualitas industri otomotif nasional, baik untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun pasar ekspor.
Proyek ini merupakan bagian dari upaya pemerintah meningkatkan standarisasi kendaraan yang diproduksi dan dipasarkan di Indonesia, baik dari sisi keamanan (safety), kenyamanan dan ramah lingkungan hidup.
Perjanjian kontrak kerjasama pembangunan proving ground tersebut ditandatangani hari ini Senin (31/10), di Kementerian Keuangan, Jakarta antara Dirjen Perhubungan Darat Hendro Sugiatno, Direktur Utama PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) Muhamad Wahid Sutupo dengan Direktur Utama PT IIAPG Hiramsyah Sambudhy Thaib. Acara ini juga dihadiri oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Wakil Ketua DPR RI/Korinbang Rachmat Gobel.
Proyek yang akan menjadi salah satu tonggak kerja sama kemitraan Indonesia-Jepang ini melibatkan sejumlah perusahaan nasional, yaitu PT Gobel International, PT Bintang Pradipa Persada, PT Astra Daihatsu Motor, PT Hutama Karya (Persero), serta Toyota Tsusho Corporation dan Japan Overseas Infrastructure Investment Corporation for Transport & Urban Development (JOIN) dari Jepang. Proyek ini didukung oleh anggota konsorsium yang memiliki pengalaman dalam membangun dan mengoperasikan proving ground di Indonesia.
Rachmat Gobel mengatakan, sebagai bagian dari rangkaian pembangunan infrastruktur untuk sektor transportasi, kehadiran proyek ini sangat strategis bagi pengembangan industri otomotif Indonesia ke depan. Setelah pembangunan terminal khusus otomotif di pelabuhan Patimban yang juga melibatkan kerja sama kemitraan perusahaan Indonesia-Jepang, kehadiran proving ground akan memberikan dorongan yang besar untuk pengembangan industri otomotif nasional. Kehadiran proyek ini juga akan memperkuat posisi Indonesia sebagai basis ekspor berbagai prinsipal otomotif global.
“Kita harus mengapresiasi terobosan pemerintah Indonesia, serta dukungan pelaku industri otomotif dan pemerintah Jepang, untuk bekerjasama dalam mengembangkan proyek strategis ini. Kehadiran proyek ini harus bisa mempercepat transfer teknologi dari Jepang ke Indonesia,” kata Rachmat.
Sesuai dengan kontrak, kerja sama IIAPG dengan Kemenhub akan berlangsung selama 17 tahun, termasuk masa konstruksi yang diperkirakan memakan waktu selama 2 tahun. Biaya investasi dan pemeliharaan sepenuhnya ditanggung oleh IIAPG, sedangkan operasional fasilitas proving ground akan berada di bawah kendali Balai Pengujian Laik Jalan dan Sertifikasi Kendaraan Bermotor (BPLJSKB), yang merupakan Unit Pelaksana Teknis di bawah Ditjen Perhubungan Darat.
Pengembalian dana investasi menggunakan skema Pembayaran Ketersediaan Layanan (Availability Payment/AP) dan mendapat jaminan dari PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero), BUMN yang berada di bawah naungan Kementerian Keuangan dan khusus didirikan sebagai lembaga penjamin infrastruktur guna mendukung percepatan penyediaan infrastruktur di Indonesia melalui skema KPBU.
Sementara itu, Hiramsyah Sambudhy Thaib di sela-sala acara mengatakan, bahwa pembangunan proving ground ini merupakan proyek bergengsi karena menyangkut fasilitas strategis pengembangan industri otomotif nasional yang modern dan terkait dengan teknologi terkini untuk uji bidang keamanan dan kenyaman bagi kendaraan, serta dampak lingkungan hidup.
Data menunjukkan, peran industri otomotif terhadap perekonomian nasional terus meningkatkan. Menurut data Menko Perekonomian, kontribusi sektor ini terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Industri Manufaktur Non-Migas mencapai sekitar 20% atau sekitar 4% terhadap total PDB Indonesia. Tenaga kerja yang diserap, baik langsung maupun tidak langsung mencapai sekitar 5 juta orang.
Selain itu, proyek ini juga melibatkan konsultan IDIADA Automotive Technology SA., perusahaan global asal Spanyol yang berpengalaman lebih dari 30 tahun dan telah membangun lebih dari 100 fasilitas pengujian kendaraan yang tersebar di 22 negara dari 3 benua: Amerika, Eropa dan Asia, serta mengelola 6 technical center di dunia. Ke 22 negara tersebut adalah AS, Brasil, Spanyol, Jerman, Czech, Inggris, India, China, Belgia, Prancis, Italia, Jepang, Malaysia, Meksiko, Polandia, Slowakia, Korea Selatan, Swedia, Thailand, Taiwan, Turki, dan Vietnam.
Sumber Detik.com