Fungsi lampu utama pada mobil sebagai penerang arah yang ingin kita lalui. Di samping juga menjadi bahasa isyarat dengan kendaraan dari depan. Repotnya, jika pendar tidak maksimal sehingga mengganggu
konsentrasi saat berkendara.
Solusinya, ganti bohlam. Tapi, kini banyak ditawarkan dengan daya listrtik dan warna beragam. Agar tak salah pilih, nih ada 4 petunjuk.
1. Sesuaikan daya listrik bohlam dengan komponen orisinal agar kondisi headlamp, terutama yang menggunakan material plastik tetap dalam kondisi baik. Daya lampu lebih besar membuat suhu di dalam headlamp semakin panas. Cirinya, warna mulai menguning.
Daya lampu besar juga menuntut pamakaian kabel listrik—sebagai penghantar panas—yang besar. Jika kondisi kurang baik, besar kemungkinan kabel panas dan rentan terjadi hubungan pendek arus listrik.
2. Pilih warna yang netral karena ada yang kuning dan putih kebiruan. Tandanya, dari spesifikasi derajat kelvin pada kemasannya. Semakin tinggi angka, sinarnya kian putih kebiruan.
Problemnya, jika hujan, sinar tidak bisa menembus. Kondisi seperti itu justru diuntungkan pakai bohlam yang memiliki sinar kuning. Kabut pun bisa diterobosnya. Hanya, bila cuaca normal akan mengganggu pengendara lain.
Untuk mendapatkan pancaran sinar optimal, baik kondisi normal, hujan atau kabut, pilih angka kisaran 4.000 derajat -5.000 derajat kelvin.
3. Perhatikan grounding, mengganti bohlam berdaya besar untuk mendapatkan pancaran lebih terang. Tapi, tetap tidak maksimal disebabkan grounding atau suplai arus negatif ke bohlam. terlebih bila usia kabel lebih dari 5 tahun, sebaiknya ganti dengan aftermarket yang sudah dilengkapi relay.
4. Sil karet harus tertutup sempurna agar debu dan air tidak menerobos. Ciri-cirinya, headlamp berembun atau kotor. Jika didiamkan bisa timbul jamur dan lubang hawa juga diperhatikan jangan sampai mengarah ke atas sehingga lampu mudah kemasukan air.