Pasar mobil kecil terus bergejolak. Semua dipicu oleh keinginan pemerintah untuk menelurkan peraturan yang memberikan previllege pada mobil bermesin kecil. Aturan tersebut dituangkan dalam konsep Low Cost Green Car (LCGC).
Sebenarnya niat tersebut sangat mulia. Namun seperti biasa, pemerintah tidak sanggup dengan cepat menelurkan kebijakan yang dibutuhkan sebagai payung memproduksi LCGC. Akibatnya produsen gamang menyikapi.
Sempat tersiar kabar keputusan final akan diluncurkan bulan Oktober ini. Jika benar, produsen akan kehilangan momentum lantaran akhir September akan digelar hajatan akbar Indonesia International Motor Show 2012.
“Kami akan tetap menjual Mitsubishi Mirage. Ya, paling lambat di IIMS ia akan diperkenalkan,” tegas Rizwan Alamsjah, Marketing Director PT Kramayudha Tiga Berlian Motors (KTB), di sela acara buka bersama yang dilakukan oleh PT KTB di Glass House, Hotel Ritz Carlton, Jakarta Selatan, Senin (6/7).
Rizwan tidak mempermasalahkan kemungkinan keluarnya aturan LCGC setelah Mirage diluncurkan. “Kan secara garis besar draft-nya kita semua sudah tahu. Dan itu sudah menjadi pertimbangan kami saat ini. Kalau ternyata Mirage masuk dalam kategori tersebut, kita tinggal menyesuaikan saja,” senyumnya.
Mitsubishi Mirage yang berbasis produksi di Thailand menggunakan mesin 1.193 cc 3-silinder bertenaga 78 dk. Artinya secara kapasitas mesin, Mirage telah masuk dalam bracket draft LCGC. Tinggal diuji konsumsi BBM-nya untuk mendapatkan validitas.
Namun itu baru satu parameter. Sementara klausul lain yang lebih berat, seperti kewajiban investasi dan kandungan komponen lokal masih panjang lika-liku persoalannya.
Mungkin karena itu Mitsubishi tetap berkeyakinan untuk menjual Mirage di IIMS. Apalagi saat ini terjadi pergeseran tren ke mobil kecil dan tidak selalu MPV. “Kami memperkirakan bisa menjual Mirage hingga 1.000 unit per bulan. Optimisnya 5.000 unit hingga tutup tahun ini,” lengkap Rizwan kembali. “Bahkan bisa lebih jika demand-nya bagus,” lanjutnya.
PT KTB akan menjadikan harga kompetitif dan fitur berlimpah sebagai senjata andalan. “Ya, kalian tahu kan harga mobil sekelasnya yang ada sekarang. Kami pastinya tidak akan jauh dari segitu. Ya plus minus lah dengan Nissan March,” tegasnya.
Mitsubishi telah membuktikan strategi ini ketika meluncurkan Outlander Sport medio Juni silam. Mereka berhasil memposisikan Outlander Sport di harga yang sangat kompetitif. Harga untuk model termahal PX hanya Rp 325 juta. “Dan dugaan kami benar, orang Indonesia sukanya model termewah. Makanya pesanan PX mencapai kisaran 80%,” urainya panjang lebar.
Di pasaran saat ini, Nissan March dijual di kisaran 143-168 juta. Mestinya Mirage bisa dijual di rentang Rp 130-150 jutaan. Menarik ditunggu.
“Pilihan modelnya minimal tiga. Supaya kami bisa menyasar di tiga segmen, yakni paling mewah, paling terjangkau, dan di antara keduanya. Pilihannya pun jadi banyak. Untuk transmisi terdapat manual dan otomatis,” lengkapnya.
Berdasarakan informasi yang kami dapat, Mirage akan memiliki 3 pilihan tipe. Mulai dari yang paling murah GLX, lanjut di atasnya GLS, dan yang termewah Exceed. Sementara untuk transmisi terdapat pilihan manual dan otomatis.
Menarik lantaran Mirage versi Thailand mengadopsi Continously Variable Transmission (CVT). Jika benar, maka Mirage akan menjadi mobil mini pertama mengusung transmisi sabuk baja tersebut di sini.
Selamat datang Mitsubishi Mirage!